Sabtu, 09 Agustus 2025

Syukron Ray, Terima Kasih Re

 Syukron Ray,

11 tahun yang indah sudah jadi bayangan kenangan yang tak bisa diulang. Saat ini waktu selama itu ternyata seolah hanya mimpi kemaren sore dalam ingatan yang terbatas.

Di masa bertumbuh aku mengenal mu dulu, hitam putih bukan warna yang pantas dipersoalkan karena semua tetap indah penuh hikmah.

Meskipun akhirnya kita memilih jalan berbeda, syukron ya Ray sudah menyisakan kenangan untuk aku semangat mengejar akhirat. Pasti semua kebaikan yang pernah ada diantara kita suatu saat Allah balas pada diri masing-masing kita dengan balasan yang sempurna.

 


Terima kasih Re,

Untuk 3 tahun penuh warna yang membahagiakan. Walaupun pada akhirnya kamu tidak memilih ku, tapi dunia kita saat bersama adalah hal baru buat ku kemaren.

Sampai saat ini kamu masih jadi satu-satunya wanita yang pernah membuat aku jadi lelaki sempurna. Meskipun banyak cerita mengecewakan pada akhirnya, tapi rasa kecewa tak bisa menghapus jejak pelajaran berharga.

Dari kamu pandangan ku bertambah segar tentang dunia, membuat ku semangat mengejar nya. terima kasih atas semua kesempatan yang membuat aku merasa seperti seorang raja. Pasti Tuhan mendatangkan lebih banyak kesempatan lain yang jauh lebih indah dan lebih sempurna untuk kita walau tak bisa bersatu.

Saat ini aku rindu kalian, ingat kebersamaan di masa saat-saat bersama kalian. Moga kalian selalu sehat, dimudahkan segala urusan nya dan selalu dibahagiakan hati nya dengan cinta dari siapa pun.



Syukron Ray, Terima Kasih Re

Senin, 16 Juni 2025

Diam Adalah Khianat



DIAM ADALAH KHIANAT, begitulah pesan yang tersurat dan tersirat dalam film Hayya 3 Gaza ini.

Film ini mengulas sejarah tokoh-tokoh penyokong kemerdekaan Indonesia, kisah asmara, komedi dan sentilan untuk para konten kreator.

Diam adalah khianat, ketika mata menyaksikan hati tergetar merasakan tapi tiada daya untuk sekedar bersuara.

Bersuara tidak harus lewat orasi, ceramah, bahkan bisa lewat tulisan sebagaimana yang dipesan kan bunda Asma Nadia dalam film ini. Bahwa menulis adalah berjuang.

Film ini pun sebenarnya adalah konten yang di create sebagai sarana perjuangan. Apalagi 40% pendapatan dari pemutaran film ini akan disumbangkan ke Palestina. Sudah seharusnya para konten kreator ikut andil mungkin dengan ikut menonton, mengulas dan membagikan nya ke khalayak luas.

Diam adalah khianat, meski kita tidak sedang benar-benar secara langsung membantu Palestina,, setidaknya dukungan terhadap karya-karya yang mengingatkan kita pada Palestina adalah bentuk keberpihakan.

Lucu nya diakhir film ada sentilan seolah berpesan tidak semestinya mengkonsumsi/menggunakan 2 produk yang terafiliasi zionis penjajah. Sentilan yang halus saat menyuguhkan 2 jenis makanan di hari peringatan palestina, seolah komedi tapi punya pesan kuat untuk di cermati.

Barokallahu fiikum untuk semua yang berpartisipasi.

Btw, dulu saat film Hayya pertama launching saya masih nonton berdua, kini seri ke 3 nya harus nonton sendiri. Tak apa lah ya.... Yang penting masih turut serta dalam perjuangan menyuarakan palestina hehe....

#freepalestine #Palestina #Gaza #Savepalestine #savegaza #standwithpalestine #kamibersamapalestina

Senin, 13 Juli 2020

Hagia Sophia dan Janji Allah

Hagia Sophia dan Janji Allah



Syarif Taghian dalam bukunya, Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki mengisahkan saat Erdogan ditanya wartawan mengenai keberhasilan nya di Turki. Erdogan menjawab;

"Disini saya percaya pada tiga hal; Pertama, manajemen sumber daya manusia. Kedua, manajemen informasi. Dan ketiganya adalah manajemen keuangan. Kesuksesan anda pada tiga hal ini, maka anda akan mencapai hasil yang luar biasa dan kami sekarang ini dalam perjalanan untuk mewujudkan itu semua. Ketika kami bisa mencapai itu semua dengan sepenuhnya, maka tingkat keberhasilan kami akan naik lagi. Inilah yang terjadi."


Saya ulangi ya point penting nya;
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Manajemen Informasi
3. Manajemen Keuangan

Selain itu biografi Erdogan sejak kecil dikisahkan dalam buku tersebut bahwa dia amat taat pada Islam sebagai agama nya. Hal ini mengingatkan saya pada ayat Allah yang berbunyi;

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا ۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔا ۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ﴿النور : ۵۵﴾

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nur: 55)

Maka tidak heran jika belakangan ini salah satu kesuksesan nya dalam menjaga kehormatan Islam adalah dengan mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid. Setelah sebelum nya selama ratusan tahun berfungsi sebagai museum.


Syukron Ray, Terima Kasih Re

  Syukron Ray, 11 tahun yang indah sudah jadi bayangan kenangan yang tak bisa diulang. Saat ini waktu selama itu ternyata seolah hanya mim...