DIAM ADALAH KHIANAT, begitulah pesan yang tersurat dan tersirat dalam film Hayya 3 Gaza ini.
Film ini mengulas sejarah tokoh-tokoh penyokong kemerdekaan Indonesia, kisah asmara, komedi dan sentilan untuk para konten kreator.Diam adalah khianat, ketika mata menyaksikan hati tergetar merasakan tapi tiada daya untuk sekedar bersuara.
Bersuara tidak harus lewat orasi, ceramah, bahkan bisa lewat tulisan sebagaimana yang dipesan kan bunda Asma Nadia dalam film ini. Bahwa menulis adalah berjuang.
Film ini pun sebenarnya adalah konten yang di create sebagai sarana perjuangan. Apalagi 40% pendapatan dari pemutaran film ini akan disumbangkan ke Palestina. Sudah seharusnya para konten kreator ikut andil mungkin dengan ikut menonton, mengulas dan membagikan nya ke khalayak luas.
Diam adalah khianat, meski kita tidak sedang benar-benar secara langsung membantu Palestina,, setidaknya dukungan terhadap karya-karya yang mengingatkan kita pada Palestina adalah bentuk keberpihakan.
Lucu nya diakhir film ada sentilan seolah berpesan tidak semestinya mengkonsumsi/menggunakan 2 produk yang terafiliasi zionis penjajah. Sentilan yang halus saat menyuguhkan 2 jenis makanan di hari peringatan palestina, seolah komedi tapi punya pesan kuat untuk di cermati.
Barokallahu fiikum untuk semua yang berpartisipasi.
Btw, dulu saat film Hayya pertama launching saya masih nonton berdua, kini seri ke 3 nya harus nonton sendiri. Tak apa lah ya.... Yang penting masih turut serta dalam perjuangan menyuarakan palestina hehe....
#freepalestine #Palestina #Gaza #Savepalestine #savegaza #standwithpalestine #kamibersamapalestina

Tidak ada komentar:
Posting Komentar