Jangan Jadi Ular, Jadilah Kupu-kupu
Karena kesabaran adalah pergerakan, karena kesabaran adalah perbuatan. Maka jangan jadi ular, jadilah kupu-kupu di ramadhan kali ini.
Tak terasa kini sudah sepuluh
hari pertama ramadhan 1437 H berlalu. Ramadhan adalah bulan terbaik umat islam
yang di dalam nya terdapat banyak sekali keberkahan dan keberlimpahan pahala
dan rezeki. Sejarahpun mencatat ramadhan sebagai bulan pendulang kemenangan
bagi umat islam. Bulan di mana para penggiat ibadah bersemangat menuju ampunan,
bulan dimana umat ini menjadi generasi tangguh yang terlatih sabar juga dekat pada
kitab penuntun arah kehidupan. Al-Qur’anul Karim.
Berpuasa sejatinya juga
adalah amanah agama-agama terdahulu yang tersempurnakan dengan kedatangan islam
dan ajarannya. Banyak literatur selain islam yang memang menganjurkan untuk
berpuasa, karena hasilnya bukan hanya akan tangguh secara spiritual dari sisi
kesehatan pun akan mengalami perbaikan yang positif dengan berpuasa.
Berpuasa sesungguhnya adalah
menahan diri tapi tetap bergerak dalam kesabaran. Menahan diri dari segala yang
tadinya halal menjadi haram karena aturan syariat agama telah menetapkan
seperti itu. Apalagi dari yang haram, sama sekali harus ditinggalkan. Bergerak
dalam kesabaran sujud-sujud panjang di tiap malam saat tarawih, tahajud, maupun
witir. Bergerak dalam langkah kesabaran menuju masjid di gelap nya hari subuh
pagi. Bergerak dengan sabar tapi pasti untuk melindungi agama ini dari
rongrongan para pendengki.
Maka jangan jadi ular yang
sabar dalam gerakannya menanti kulit berganti tapi hakikatnya dia tetaplah
ular, hewan panjang melata yang beracun mematikan. Tapi berusahalah bergerak
cantik dalam sangkar ramadhan seperti ulat dalam cangkang kepompong. Dengan
gerakan dzikir dan tilawah, dengan doa dan langkah nyata wujudkan syariah. Agar
setelah masanya tiba, kemenangan penantian bagi seorang hamba adalah gelar
takwa, gelar yang lebih mulia dari para sarjana dan professor manapun yang
hanya bisa menghina aturan agama. Sebagaimana ulat yang tadinya adalah makhluk
menjijikan berubah menjadi seekor kupu-kupu cantik yang dapat terbang bebas di
angkasa.
Karena kesabaran adalah
pergerakan, karena kesabaran adalah perbuatan. Sebagaimana kesabaran Al-Fatih
dalam pergerakan nya menaklukan konstantinopel, dalam sabar dia tidak diam,
dalam sabar Al-Fatih terus bergerak dalam upaya penaklukan dengan keyakinan
akan janji Rasulullah akan kemenangan yang nyata. Dan akhirnya kemenangan itu
benar-benar nyata tercatat dalam sejarah umat manusia.
Maka momentum ramadhan kali
ini semoga umat islam tidak jadi ular, tapi perlahan berubah bergerak menjadi ribuan
laskar kupu-kupu yang cantik. Kupu-kupu yang indah secara akidah, bermanfaat
secara ilmu yang maslahat, tapi pun tegas menebar benih tunas baru ditiap
lembar hijau jejak-jejak yang ditapakinya.
Karena kesabaran adalah
pergerakan, karena kesabaran adalah perbuatan. Maka jangan jadi ular, jadilah
kupu-kupu di ramadhan kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar