Senin, 29 Juni 2020

LGBT dan Pemboikotan Unilever



Bismillah....

Moga tulisan ini tidak mengundang perdebatan.

Beberapa hari belakangan banyak tersebar ajakan boikot produk Unilever karena brand global tsb mendukung LGBT.

Sampai-sampai pada suatu postingan Saya temukan Unilever Indonesia mengklarifikasi bahwa mereka berlepas diri dr pernyataan Unilever international yg mendukung LGBT.

Sebenarnya menurut saya masalah ini sdh lama ada, juga suara-suara pemboikotan produk tsb sudah lama Kita dengar, ini hanya pengulangan saja.

Unilever suka tidak suka, mau tidak mau produk-produk nya tak jarang masih ada di dapur-dapur kita, bertengger di kamar mandi kita, menghiasi &/ mengharumi ruangan tamu kita.

Unilever di sadari atau tidak, produk nya hampir menyisir kebutuhan harian kita. Dari mulai penyedap makanan sampe penyedap bau badan. Dari produk pembersih lantai hingga produk pembersih pakaian, bahkan pembersih mulut dan nafas.

Jika kita memang peduli akan kemandirian produk kebutuhan yang bersih dari keberpihakan pada gerakan-gerakan tertentu, seharusnya kita mampu bekerja sama membangun & menyediakan produk tersebut dari hulu ke hilir. Dari bahan pangan hingga siap pakai.

Sebagai seorang muslim saya meyakini bahwa LGBT adalah gerakan terlarang yang dilaknat Allah. Tapi kita harus rasional dengan peduli akan pemenuhan kebutuhan harian masyarakat. Tidak bisa serta merta melarang atau memboikot tanpa ada solusi sebagai substitusi nya.

Alhamdulillah, pelan-pelan saya sendiri memang sudah mulai menggunakan produk" herbal yang in syaa Allah lebih bisa terjamin & dipertanggungjawabkan ke-halal-an nya.

Saking sering merasakan manfaat nya, Saya sampe menjadi penggerak yang turut memasarkan nya. Saya review produk-produk nya dalam blog ramuansehathpai.blogspot.com

Jadi kalau kita kembali pada Unilever, harus nya bukan hanya pemboikotan yang disuarakan. Tapi juga saran produk pengganti yang lebih baik lagi. Dan saya percayakan pada HPAI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hagia Sophia dan Janji Allah

Hagia Sophia dan Janji Allah Syarif Taghian dalam bukunya, Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki mengisahkan saat Erdogan dit...