Jumat, 21 September 2012

MELEBURNYA SABDA LANGIT


Puisi dibawah ini terlahir dari rahim Pilkada DKI, dimana atmosfir udara kemunafikan amat kental tercium hingga sejagat negeri merasa berhak mencegat naik tahtanya ideologi kafir. Selamat menunaikan ibadah puisi!!!


MELEBURNYA SABDA LANGIT

Kebodohan adalah tarian tolol pembangkangan 
ketika pilihan jelas telah disuguhkan-Nya
ucap-Nya bukan referensi semata
pun senda gurau kaum galau

Ingatkah pesan yang abadi
Janganlah kau mengambil orang yang gelap nurani
sebagai bagian yang titahnya kan kau penuhi
dan sesiapa yang mengikutinya termasuklah dia itu mereka


Nyatalah kini pembodohan masal kenai sasaran di kota ini 
daerah para priyai, intelek juga santri
masih saja jahil murokkab menaungi ubun-ubunmu
hingga aturan-Nya terkesampingkan semata demi perut-perut para penakut

Tidakkah kau punya tuhan langit dan bumi yang terang berjanji;                                                

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong agama Allah
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”
“Supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya”
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agama-Nya”                                           

Namun sabda-Nya kini melebur
hancur bersama pecahnya tawa olok-olokkan para pendosa
dan kita kini hanya bisa menyaksikan sambil mengelus dada
lalu berdoa moga kota ini takkan jadi Rohingya kedua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hagia Sophia dan Janji Allah

Hagia Sophia dan Janji Allah Syarif Taghian dalam bukunya, Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki mengisahkan saat Erdogan dit...