Peringatan hari raya Idul Adha tahun ini tak jauh berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya, hanya saja di beberapa tempat lain terdengar
kabar semakin banyak kaum muslimin yang ikut serta berkurban. Bahkan di suatu
daerah ada juga umat agama lain yang turut menyumbangkan hewan kurban atas nama
persaudaraan dan kebersamaan. Alhamdulillah....
Sedangkan
aku dan para sahabat ku yang lain, alhamdulillah masih berkesempatan
menyelenggarakan pemotongan hewan kurban meski hanya seekor sapi. Walaupun
harga-harga semakin melonjak naik, namun keluhuran niat suci untuk beribadah di
jalan Allah mampu mengalahkan nya. Karena pada setiap kebaikan dalam ibadah
pasti ada jalan kemudahan, begitulah Islam mengajarkan kami.
Pagi itu
selepas shalat Idul Adha kami berkumpul, bersilaturahim dan mulai melakukan
pemotongan. Bersama bahu-membahu kami belajar tata cara penyembelihan, mulai
dari pemotongan yang menurut ku perlu kehati-hatian karena harus menjatuhkan
sapi dan mengikatnya serta menenangkannya agar tidak terlalu ngamuk saat di
sembelih.
Begitu
juga saat menguliti dan memotong serta memisahkan daging dari tulang dan bagian
yang lain. Dalam hangat canda tawa, kebersamaan pun mengalir alami. Meski lelah
yang sudah pasti, namun dengan semangat berbagi kami jalani sepenuh niat
lillahi taala, -Insya Allah-.
“Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus
biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah :261)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar