Mau golput ?
silahkan saja,
Toh di Indonesia
ini kan hak asasi di junjung tinggi, dan golput adalah salah satu bagian dari
hak asasi manusia juga. Jadi sah-sah aja kalo dalam pemilihan calon presiden
pun ada yang golput, itu hak masyarakat.
Mau golput ?
silahkan saja,
Karena golput
juga kan merupakan pilihan bagi mereka yang kurang pede bahwa perubahan
kebaikan akan muncul bersama usaha pengubahan keadaan buruk itu sendiri. Selama
tidak ada usaha untuk mengubah kerusakan-kerusakan di pemerintahan, maka
selamanya pemerintahan akan tetap rusak. Dan golput adalah bagian yang ikut
menyumbang kerusakan kelakuan pemerintah.
Mau golput ?
silahkan saja,
Tapi tau gak, di
negara Suriah sana ketika yang berkuasa adalah orang yang mementingkan hajat
kelompok dan ajaran nya, mereka dengan tega membunuh orang-orang di luar
kalangan mereka. Denger-denger sih mereka islam juga tapi beda paham gitu, jadi
masyarakat yang gak sepaham dibuat menderita bahkan di siksa. Gak beda jauh lah
sama di Iran sana, masyarakat sunni terus di intimidasi oleh pemerintahan
syiah.
Nah gimana sama
Indonesia ?
Coba bayangin
kalo banyak orang yang gak peduli dengan pemimpin bangsa mereka sendiri, ketika
ada kesempatan memilih tidak digunakan. Dan saat pemimpin yang tidak mereka
pilih itu berkuasa, mereka mengeluhkan kondisi negara. Ini namanya mubazirisme
yang melahirkan pesimisme, persis kaum apatis yang kalo di kaji pemahaman
mereka akan lebih condong pada atheis. Kenapa ? karena mereka-mereka itu secara
tidak sadar telah menyangsikan kekuasaan Tuhan untuk mengubah keadaan dari
kegelapan menuju terang benderang. Dari suasana kezaliman demokrasi menuju
keshalihan sistem robbani.
Jadi gimana dong
?
Mau tau ?
Sebenarnya
mengikuti atau tidak mengikuti pemilihan umum, baik buat milih RT, Camat,
Gubernur, maupun Presiden itu bukan gaya-gayaan ngikutin aturan siapa-siapa. Bukan
biar nguntungin pihak mana-mana, bukan juga biar pemerintah seneng yang golput
berkurang atau malah gak ada lagi. Tapi ini sebenernya adalah sarana kita
mensyukuri dan menjaga keseimbangan hidup yang sejatinya udah di atur sama Allah.
Inget gak apa
kata Allah dalam Al-Quran,
“Sesungguhnya kekuasaannya
(syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas
orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.”
(QS.An-Nahl:100)
Nah kalo dalam
konteks ini apa maksudnya ?
Yaitu ‘kekuasaannya (syaitan)
hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin’, ketika orang-orang
telah beranggapan bahwa gak penting lagi memilih pemimpin. Maka yang ada
hanyalah tinggal permainan syetan yang bertengger di pemerintahan kita.
Hanyalah syetan-syetan yang duduk manis membuat peraturan-peraturan ngawur yang
jauh dari tatanan pengaturan Allah.
Buktinya apa ?
Apa gak sampe
berita kalo polwan muslimah gak boleh berjilbab ?
Apa gak denger
kalo perda miras belum seutuhnya berjalan ?
Apa belum sadar
ketika negara-negara dunia ambil sikap atas kekejaman negara tetangga pada rakyatnya,
sementara Bangsa Indonesia hanya “anteng” saja ?
Apa gak kesel
liat kelakuan pemerintah yang ngediemin kasus-kasus korupsi ?
Sekalinya di
pantengin, yang ringan dihukum berat sementara yang berat di hukum ringan ?
Dan saat itu
kita beramai-ramai bilang, presiden nya gimana sih ?
Lah kan golput
(golongan putih) waktu pemilihan, makanya yang terpilih itu goltam (golongan
hitam). Bukan berarti yang milih gak tau kalo itu goltam, tapi kebanyakan gak
paham kalo yang mereka pilih itu membawa misi-misi hitam yang cuma nguntungin
kelompoknya aja. Nah sementara yang paham malah bilangnya, percuma aja toh sama
aja lah, sistemnya gak sesuai ajaran Islam lah, karena demokrasinya sistem
bobrok lah, de el el.
Kasihan
sebenernya sama orang-orang yang paham akan pentingnya punya pemimpin yang
amanah, tapi mereka kejebak sama pikiran nya sendiri. Mereka sebenernya gak
sadar sudah mempersempit kekuasaan Allah dengan berpaham tidak akan amanah
pemimpin yang dipilih melalui sistem yang gak sesuai amanah-Nya. Yang mereka
lihat hanyalah wadahnya, mereka gak sadar kalo wadah itu bisa diisi apa saja.
Mereka pun berarti menyimpan perasaan buruk sangka pada sesamanya, dan mereka
pun menyelisihi hadist Nabi Muhammad yang bunyi nya;
Sebaik-baik
pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka juga mencintai kalian,
kalian mendoakan kebaikan untuk mereka dan mereka juga mendoakan kebaikan untuk
kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka
juga membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka juga melaknat kalian.
Kami bertanya, “Wahai Rasulullâh, tidakkah kita melawan mereka dalam keadaan
demikian.” Beliau menjawab, “Tidak,
sepanjang mereka masih menegakkan sholat. Ingatlah, siapa yang dipimpin oleh
seorang pemimpin lalu ia melihatnya melakukan sesuatu dari kemaksiatan kepada
Allah, maka handaknya ia benci kepada maksiat yang dia lakukan dan jangan
sekali-kali membatalkan ketaatan kalian kepada mereka. (Hadits ‘Auf bin Mâlik
radhiyallâhu ‘anhu dalam riwayat Muslim)
Kok bisa begitu
?
Karena mereka
meragukan kecintaan saudara sesama muslim nya dalam upaya turut serta membenahi
bangsa, lebih dari itu mereka pun secara gak sadar sama dengan meragukan ayat
Allah;
“Dan
Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah: 24)
“Kami telah menjadikan
mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami
dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami lah mereka selalu menyembah,“
(QS. Al-Anbiyaa’: 73)
Nah kalo udah
gitu, siapa bilang golput gak boleh ?
Silahkan saja
bagi mereka yang gak mau ngerti, atau yang masih setengah-setengah dalam
membumikan sistem robbani di negeri ini. Tapi jangan banyak mengeluh ketika
yang memimpin nanti adalah orang-orang dari golongan hitam, yang membawa visi
misi syetan, yang lebih banyak di minati oleh orang-orang zaman sekarang.
Jangan lagi banyak protes ketika undang-undang yang hadir justru malah seakan
membuka jalan menuju neraka, padahal udah jelas kata Allah nya juga;
“Dan Kami jadikan mereka
pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka
tidak akan ditolong.” (QS. Al-Qashash: 41)
“Ikutilah apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin
selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).”
(QS. Al-A’raaf: 3)
Jadi, siapa
bilang golput gak boleh ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar