Selasa, 24 Desember 2013

Siapa Bilang Golput Gak Boleh !

Mau golput ? silahkan saja,
Toh di Indonesia ini kan hak asasi di junjung tinggi, dan golput adalah salah satu bagian dari hak asasi manusia juga. Jadi sah-sah aja kalo dalam pemilihan calon presiden pun ada yang golput, itu hak masyarakat.

Mau golput ? silahkan saja,
Karena golput juga kan merupakan pilihan bagi mereka yang kurang pede bahwa perubahan kebaikan akan muncul bersama usaha pengubahan keadaan buruk itu sendiri. Selama tidak ada usaha untuk mengubah kerusakan-kerusakan di pemerintahan, maka selamanya pemerintahan akan tetap rusak. Dan golput adalah bagian yang ikut menyumbang kerusakan kelakuan pemerintah.

Mau golput ? silahkan saja,
Tapi tau gak, di negara Suriah sana ketika yang berkuasa adalah orang yang mementingkan hajat kelompok dan ajaran nya, mereka dengan tega membunuh orang-orang di luar kalangan mereka. Denger-denger sih mereka islam juga tapi beda paham gitu, jadi masyarakat yang gak sepaham dibuat menderita bahkan di siksa. Gak beda jauh lah sama di Iran sana, masyarakat sunni terus di intimidasi oleh pemerintahan syiah.

Nah gimana sama Indonesia ?
Coba bayangin kalo banyak orang yang gak peduli dengan pemimpin bangsa mereka sendiri, ketika ada kesempatan memilih tidak digunakan. Dan saat pemimpin yang tidak mereka pilih itu berkuasa, mereka mengeluhkan kondisi negara. Ini namanya mubazirisme yang melahirkan pesimisme, persis kaum apatis yang kalo di kaji pemahaman mereka akan lebih condong pada atheis. Kenapa ? karena mereka-mereka itu secara tidak sadar telah menyangsikan kekuasaan Tuhan untuk mengubah keadaan dari kegelapan menuju terang benderang. Dari suasana kezaliman demokrasi menuju keshalihan sistem robbani.

Jadi gimana dong ?
Mau tau ?

Sebenarnya mengikuti atau tidak mengikuti pemilihan umum, baik buat milih RT, Camat, Gubernur, maupun Presiden itu bukan gaya-gayaan ngikutin aturan siapa-siapa. Bukan biar nguntungin pihak mana-mana, bukan juga biar pemerintah seneng yang golput berkurang atau malah gak ada lagi. Tapi ini sebenernya adalah sarana kita mensyukuri dan menjaga keseimbangan hidup yang sejatinya udah di atur sama Allah.

Inget gak apa kata Allah dalam Al-Quran,

Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (QS.An-Nahl:100)

Nah kalo dalam konteks ini apa maksudnya ?

Yaitu ‘kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin’, ketika orang-orang telah beranggapan bahwa gak penting lagi memilih pemimpin. Maka yang ada hanyalah tinggal permainan syetan yang bertengger di pemerintahan kita. Hanyalah syetan-syetan yang duduk manis membuat peraturan-peraturan ngawur yang jauh dari tatanan pengaturan Allah.

Buktinya apa ?

Apa gak sampe berita kalo polwan muslimah gak boleh berjilbab ?

Apa gak denger kalo perda miras belum seutuhnya berjalan ?

Apa belum sadar ketika negara-negara dunia ambil sikap atas kekejaman negara tetangga pada rakyatnya, sementara Bangsa Indonesia hanya “anteng” saja ?

Apa gak kesel liat kelakuan pemerintah yang ngediemin kasus-kasus korupsi ?

Sekalinya di pantengin, yang ringan dihukum berat sementara yang berat di hukum ringan ?

Dan saat itu kita beramai-ramai bilang, presiden nya gimana sih ?

Lah kan golput (golongan putih) waktu pemilihan, makanya yang terpilih itu goltam (golongan hitam). Bukan berarti yang milih gak tau kalo itu goltam, tapi kebanyakan gak paham kalo yang mereka pilih itu membawa misi-misi hitam yang cuma nguntungin kelompoknya aja. Nah sementara yang paham malah bilangnya, percuma aja toh sama aja lah, sistemnya gak sesuai ajaran Islam lah, karena demokrasinya sistem bobrok lah, de el el.

Kasihan sebenernya sama orang-orang yang paham akan pentingnya punya pemimpin yang amanah, tapi mereka kejebak sama pikiran nya sendiri. Mereka sebenernya gak sadar sudah mempersempit kekuasaan Allah dengan berpaham tidak akan amanah pemimpin yang dipilih melalui sistem yang gak sesuai amanah-Nya. Yang mereka lihat hanyalah wadahnya, mereka gak sadar kalo wadah itu bisa diisi apa saja. Mereka pun berarti menyimpan perasaan buruk sangka pada sesamanya, dan mereka pun menyelisihi hadist Nabi Muhammad yang bunyi nya;

Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka juga mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan untuk mereka dan mereka juga mendoakan kebaikan untuk kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka juga membenci kalian, kalian melaknat mereka dan mereka juga melaknat kalian. Kami bertanya, “Wahai Rasulullâh, tidakkah kita melawan mereka dalam keadaan demikian.” Beliau  menjawab, “Tidak, sepanjang mereka masih menegakkan sholat. Ingatlah, siapa yang dipimpin oleh seorang pemimpin lalu ia melihatnya melakukan sesuatu dari kemaksiatan kepada Allah, maka handaknya ia benci kepada maksiat yang dia lakukan dan jangan sekali-kali membatalkan ketaatan kalian kepada mereka. (Hadits ‘Auf bin Mâlik radhiyallâhu ‘anhu dalam riwayat Muslim)

Kok bisa begitu ?

Karena mereka meragukan kecintaan saudara sesama muslim nya dalam upaya turut serta membenahi bangsa, lebih dari itu mereka pun secara gak sadar sama dengan meragukan ayat Allah;

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah: 24)

Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami lah mereka selalu menyembah,“ (QS. Al-Anbiyaa’: 73)

Nah kalo udah gitu, siapa bilang golput gak boleh ?

Silahkan saja bagi mereka yang gak mau ngerti, atau yang masih setengah-setengah dalam membumikan sistem robbani di negeri ini. Tapi jangan banyak mengeluh ketika yang memimpin nanti adalah orang-orang dari golongan hitam, yang membawa visi misi syetan, yang lebih banyak di minati oleh orang-orang zaman sekarang. Jangan lagi banyak protes ketika undang-undang yang hadir justru malah seakan membuka jalan menuju neraka, padahal udah jelas kata Allah nya juga;

Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. (QS. Al-Qashash: 41)

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (QS. Al-A’raaf: 3)


Jadi, siapa bilang golput gak boleh ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hagia Sophia dan Janji Allah

Hagia Sophia dan Janji Allah Syarif Taghian dalam bukunya, Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki mengisahkan saat Erdogan dit...