Senin, 23 Maret 2020

Antara Isra Miraj dan Virus Corona




Tahun 2020 ini peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW seolah tertutupi kekacauan wabah pandemi virus corona. Banyak yang lupa bahwa ada suatu pesan istimewa pada peringatan Isra Miraj untuk menghadapi situasi saat ini.

Sejarah mencatat, perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa itu adalah sebuah perjalanan hiburan atas derita batin yang amat sangat dahsyat dirasakan Rasulullah SAW.

Derita atas kematian istri tercinta penopang dakwah Nabi selama ini, Siti Khadijah RA. Belum lagi perasaan luka atas kematian paman nya, Abu Thalib yang selalu menjadi garda terdepan melindungi dakwah nya ditengah-tengah musyrikin Mekkah.

Derita sang Nabi terdengar oleh-Nya, Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar itu pun adalah Yang Maha Penyayang. Dialah Allah yang memberangkatkan kekasih-Nya pada malam mulia sebagai tanda Yang Maha Perkasa itu pun Maha Bijaksana.

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra: 1)

Perjalanan hiburan ini ternyata meninggalkan hikmah dan bekal istimewa bagi Nabi Muhammad SAW dan ummat nya. Hikmah dan bekal ini pun nyaris serupa dengan kejadian akhir-akhir ini. Dimana dunia bersedih dan menderita ketakutan yang luar biasa.

Beberapa hikmah yang bisa diambil untuk kita terkait kejadian pandemi saat ini diantaranya; 

1. Allah sedang “perlihatkan sebagian besar tanda-tanda Nya” melalui makhluk kecil virus corona agar semua manusia kembali kepangkuan-Nya bersimpuh dan berdoa. Karena Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Maka mari kita bersungguh-sungguh untuk memperbaharui kedekatan kita kepada-Nya.

2. Nabi saja Allah hibur apalagi kita yang tidak merasakan perih getir kehilangan orang-orang yang dicintai dalam perjuangan dakwah. Allah hentikan dunia dan rutinitas kehidupan manusia untuk seolah fokus pada pandemi, sebenarnya Allah sedang Melihat kita untuk melihat sekitar kita.

Mungkin selama ini banyak orang tua yang menginginkan perhatian anak-anak nya yang sibuk bekerja, Allah hentikan dengan corona agar setiap anak melihat dan memperhatikan orang tuanya. Dengan ini Allah hibur para orang tua saat ini.

Mungkin banyak keluarga yang acuh tak acuh dengan perkembangan anak-anak nya, dengan kemajuan moral dan adab anak-anak nya, Allah hentikan sementara agar para ayah ibu yang selama ini sibuk bekerja bisa lebih memperhatikan dan menyayangi anak-anak nya. Dengan ini Allah Sayangi setiap keluarga agar memiliki ketahanan cinta yang kuat diantara sesama anggota keluarga.

Mungkin selama ini banyak pengusaha yang hanya memikirkan keuntungan usaha nya saja. Dengan virus corona Yang Maha Melihat memberikan kesempatan agar para pengusaha mendapatkan berkah melalui harta nya.

3. Dengan Isra Miraj Allah hibur dan jaga selama nya Nabi Muhammad SAW beserta ummat nya melalui perintah shalat. Suatu kegiatan yang terbukti mampu menjaga ketahanan jiwa dan raga, jasmani dan rohani, mental dan spiritual setiap manusia.

Awal shalat nya saja yaitu wudhu, telah di akui ampuh menjadi pembersih raga manusia dari serangan berbagai virus termasuk virus corona.

“Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan ?”

Antara Isra Miraj dan virus corona ternyata mengisyaratkan pesan pada kita semua bahwa Allah sedang menghibur hamba-hamba-Nya dengan sejenak istirahat dari rutinitas dan lebih memperbaharui diri dengan cinta dan kasih sayang pada semua.

Jika manusia tak mampu menjadi baik, maka Allah ganti dengan manusia lain yang lebih baik dengan cara-Nya. Dan saat itu terjadi kita saksikan berbondong-bondong manusia ada yang meninggal, ada pula yang hidup lebih baik dengan masuk agama-Nya.

Mungkin ini cara Allah mengganti manusia buruk dengan manusia yang lebih baik. Inginkah kita menjadi yang tergantikan, ataukah kita ingin menjadi manusia yang lebih baik ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hagia Sophia dan Janji Allah

Hagia Sophia dan Janji Allah Syarif Taghian dalam bukunya, Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki mengisahkan saat Erdogan dit...