Mari
Belajar dari Goncangan
Berabad-abad
silam pernah terjadi kekacauan ditengah-tengah manusia, saat patung-patung
berhala disembah dan kekerasan serta perbudakan terjadi dimana-mana. Kondisi
ini membuat seorang pemuda Quraisy merenung dalam gua, sampai akhirnya Jibril
datang menyuruhnya membaca.
Pemuda
itu adalah Muhammad Rasulullah, manusia mulia yang juga mengalami goncangan
luar biasa dalam hidupnya. Sejak tubuh nya digoncang-goncangkan malaikat Jibril
saat menerima wahyu pertama itu turun hingga akhir hayatnya yang menyisakan
banyak keteladanan dalam menyikapi goncangan.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)
Wahyu
pertama tersebut menjadi titik awal perubahan atas goncangan, dimana manusia di
minta untuk membaca. Perintah membaca ini memang tidak mudah karena diperlukan
ketekunan menikmati proses agar bisa memahami apa yang dibaca. Bahkan sumber
bacaan hidup ini pun terbagi jadi dua, dimana ada yang tersirat dan yang
tersurat.
Seperti
dengan yang saat ini sedang terjadi dalam kehidupan kita, makhluk kecil bernama
corona telah membuat tatanan kehidupan berubah. Namun perubahan itu malah
membuat banyak manusia tergoncang ketakutan dan seperti hidup dalam
keterasingan dalam rumahnya masing-masing.
Mari
kita belajar dari goncangan akibat perubahan tatanan kehidupan baru saat ini.
Silahkan kembali renungi ayat-ayat Allah berikut;
”Dan Kami pasti akan menguji kamu
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,” (QS. Al-Baqarah:
155)
”Baginya (manusia) ada
malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan
belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’d:
11)
”Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu,
maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang
mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. At-Taubah: 105)
Ketiga
ayat di atas rasanya seperti puzzle yang akan membentuk pemandangan indah dalam
hidup. Dimana goncangan adalah ujian yang bukan hanya bisa dilalui oleh
orang-orang yang kuat menerapkan kesabaran nya.
Tapi
juga mempunyai kesadaran bahwa mereka hanya akan bisa melalui semua goncangan
ujian jika mau melakukan perubahan terhadap diri mereka sendiri.
Dan
mereka berteguh hati serta fokus dalam proses perubahan tersebut karena
meyakini Allah, Rasulullah dan orang-orang beriman akan melihat pekerjaan yang
mereka lakukan demi perubahan dan kebermanfaatan.
Mari
sama-sama belajar dari goncangan, seperti tulisan penuh hikmah ini yang hadir
karena terinspirasi dari obrolan pagi pekanan. Goncangan hanya akan bisa
dilalui oleh pemilik mental-mental hebat yang yakin akan pertolongan Tuhannya.
Dan semoga kita termasuk di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar